Peradaban lembah sungai hoang ho
Setelah Anda memperhatikan peta di atas kemudian simaklah uraian di bawah ini.
Sejarah tertua di Cina dimulai dari lembah sungai Hoang Ho sekitar tahun 4000 SM. Sungai Hoang Ho merupakan sungai terpanjang di Cina yaitu 5.464 kilometer dan merupakan sungai terpanjang nomor dua di dunia.
Sejarah tertua di Cina dimulai dari lembah sungai Hoang Ho sekitar tahun 4000 SM. Sungai Hoang Ho merupakan sungai terpanjang di Cina yaitu 5.464 kilometer dan merupakan sungai terpanjang nomor dua di dunia.
Tahukah Anda sungai manakah yang terpanjang di dunia? Sungai yang terpanjang di dunia adalah sungai Nil yang panjangnya lebih dari 6000 Km. Sungai Hoang Ho mengalir dari dataran tinggi Tibet lalu ke arah Timur dan bermuara ke Teluk Tsii Li di Laut Kuning. Sungai Hoang Ho melewati lima propinsi yaitu Tsing Hai, Kansu, Shansi, Honan dan Shantung.
Di Selatan sungai Hoang Ho mengalirlah sungai Yang Tze Kiang yang berhulu di pegunungan Kwen Lun di Tibet dan bermuara di Laut Cina Timur. Sungai Hoang Ho disebut juga sungai Kuning dan paling berlumpur di dunia.
Anda tentu bertanya “mengapa sungai itu di sebut sungai kuning?”. Berdasarkan penelitian para ahli maka lumpur yang mengendap di lembah sungai itu berasal dari tanah loss Gurun Gobi yang diterbangkan angin sampai ke lembah sungai Hoang Ho dan berwarna kuning. Akibatnya air sungai Hoang Ho kekuning-kuningan dan lembah sepanjang alirannya menjadi subur.
Filsafat
Ketiga pemikir yang akan dibahas berikut ini sama-sama hidup di zaman dinasti Chou (Zhou). Ajaran mereka muncul sebagai reaksi terhadap pemerintahan yang korup serta akhlak masyarakat yang merosot.
A. | Lao Tse 605 - 531 SM. Ajaran Lao Tse dituangkan dalam buku berjudul “ Tao Te ching “. Ia percaya adanya semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yang bernama Tao. Ajaran Lao Tse disebut Taoisme. Ia mengajarkan agar orang harus menyesuaikan dengan kodrat alam untuk meraih hidup sejati. Selanjutnya Taoisme juga mengajarkan bahwa di atas alam terdapat kerajaan Langit yang diperintah oleh dewa langit atau Hoo Tsien. Di bumi ada kerajaan bumi yang diperintah oleh Huang Ti. Bila raja yang memerintah tidak baik maka Dewa Langit akan menegur dan memberi hukuman melalui bencana alam atau pemberontakan. Jadi setiap orang harus menghormati Dewa Langit, raja dan arwah nenek moyang, karena nenek moyanglah yang menurunkan mereka. Setelah Lao Tse berikut ini dapat Anda pelajari ajaran Kung Fu Tse. | ||||||||
B. | Kung Fu Tse 551 - 479 SM. Sosok pribadi Kung Fu Tse yang selama ini diketahui dapat Anda lihat pada gambar di samping. Dibandingkan dengan Lao Tse, ajaran Kung Fu Tse jauh lebih banyak penganutnya bahkan tersebar meluas. Ajaran Kung Fu Tse menekankan bahwa akhlak yang bobrok dapat diperbaiki dengan membangun kembali keselarasan dalam masyarakat sebagaimana telah dialami oleh leluhur. Keselarasan meliputi semua pihak artinya pemerintah maupun rakyat, tua maupun muda. Gambar 9. Pujangga Kung Fu Tse Masyarakat terdiri atas keluarga. Dalam keluarga bapaklah yang menjadi pusatnya. Seorang bapak harus mengurus anak-anaknya dengan baik. Sebaliknya anak-anak harus hormat dan patuh terhadap orang tuanya. Negara dipandang sebagai keluarga besar dengan raja sebagai bapaknya. Oleh karena itu raja harus memerintah rakyatnya dengan baik dan bijaksana. Sebaliknya rakyat harus hormat dan taat kepada rajanya seperti anak kepada bapaknya. Filsuf ketiga yang akan Anda pelajari adalah Meng Tse. | ||||||||
C. | Meng Tse 372 - 280 SM. Melengkapi ajaran Kung Fu Tse manusia itu pada dasarnya baik. Kebaikan baru tampak jika terdapat keselarasan masyarakat. Karena itu pendidikan amat perlu. Seandainya pemerintah tidak beres rakyat punya hak untuk memberontak dan menggulingkan pemerintahan. Oleh karena pendapatnya tersebut, ia dianggap sebagai peletak dasar ajaran demokrasi bagi masyarakat Cina. Jika raja memerintah dengan sewenang-wenang, maka para menteri berkewajiban untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikan peringatan tersebut maka para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya. Kepercayaan Masyarakat lembah sungai kuning menganut polytheisme. Mereka memuja dewa-dewi yang mempunyai kekuatan alam. Dewa yang mereka sembah antara lain: Feng Pa (dewa angin ), Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar), Tai Shan (dewa yang menguasai bukit suci ), Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho). Untuk memuja Ho Po setiap tahun diadakan upacara yang dipimpin oleh para pendeta perempuan dengan memberi sesaji berupa gadis tercantik di Cina yang diterjunkan di sungai Hoang Ho tersebut. Dewa langit adalah dewa yang mendapat pemujaan tertinggi. Masyarakat Cina memuja dewa langit yang disebut Syang, karena langit adalah pemberi hujan dan panas matahari. Sedangkan bumi sebagai lahan yang menerima sinar matahari dan hujan dari langit. Sehingga masyarakat juga memuja dewi bumi. Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak laki-laki tertua. Pada masyarakat Cina di Indonesia sampai saat ini tradisi tersebut terus dilestarikan. Sebagai contoh: adanya meja abu di tiap rumahnya. Gambar 10. Contoh Gambaran dewa langit Peninggalan Budaya Hasil-hasil peninggalan peradaban masyarakat lembah sungai kuning (Hoang Ho) yang terkenal dapat Anda ketahui sebagai berikut:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar